Bencana alam maupun bukan harus disadari dapat menimpa sewaktu-waktu dan tidak dapat dihindari. Karenanya penanganan yang tepat dan perencanaan darurat bencana alam perlu diketahui. Blog merangkum pengetahuan darurat bencana alam dengan penjelasan lengkap dan mudah dipahami.

Sabtu, 18 November 2017

Api Dan Penyebabnya?

Api adalah oksidasi cepat terhadap suatu material dalam proses pembakaran kimiawi, yang menghasilkan panas, cahaya, dan berbagai hasil reaksi kimia lainnya. Api berupa energi berintensitas yang bervariasi serta memiliki bentuk cahaya dan panas yang juga dapat menimbulkan asap. Cahaya api memiliki panjang gelombang di luar spektrum visual sehingga tidak dapat terlihat oleh mata manusia (sumber : wikipedia).


Ada 3 unsur penting dari pembentukan api ini yaitu :
1. Panas (Suhu).
Api memiliki suhu yang demikian tingginya. Sumber panas dari : sinar matahari, listrik yaitu Hubungan pendek atau korsleting, panas energi mekanik akibat gesekan, reaksi kimia, kompresi udara.
2. Oksigen, O2.
Adanya zat oksigen atau O2 yang cukup. Kandungan kadar O2 ditentukan dengan persentasi. Makin besar kadar oksigen maka api akan menyala makin hebat. Dalam keadaan udara normal, kadar oksigen di udara sekitar 21 %, maka udara memiliki keaktifan pembakaran yang cukup. Apabila kadar oksigen kurang dari 12 % tidak akan terjadi pembakaran api.

3. Bahan yang mudah terbakar.
Barang padat, cair atau gas misal kayu, kertas, textil, bensin, minyak, asetilin (acetylene) dll.

Apabila salah satu dari unsur tersebut diatas tidak tersedia, maka tidak mungkin terjadi nyala api penyebab kebakaran.
Meskipun tiga unsur tersebut telah tersedia, proses pembakaran api belum juga terjadi. Sebab proses pembakaran memerlukan rantai reaksi kimia (chemical chain reaction). 

Selasa, 14 November 2017

Tindakan Penyelamatan Diri Saat Kecelakaan Pesawat, Nasihat Terbaik Dari Korban Yang Selamat

Ed Galea, Profesor Pemodelan Matematika di Universitas Greenwich, London melakukan penelitian dengan mengumpulkan wawancara terhadap lebih dari 1.000 korban selamat dari 105 kecelakaan. Profesor Galea membuat kesimpulan tindakan penyelamatan apa yang telah dilakukan oleh korban kecelakaan pesawat yang selamat. Berikut Profesor Galea menguraikan langkah-langkah yang dapat anda lakukan untuk melakukan tindakan penyelamatan diri:
1! Pakai terus sepatu.
Pakai terus sepatu anda sampai pesawat terbang mencapai ketinggian jelajah dan sebelum pesawat mulai mendarat. Jika anda harus turun dari pesawat dengan cepat, mungkin ada puing-puing di dalam dan di luar kabin. Jika situasi darurat, anda memerlukan sepatu pada saat penyelamatan diri.
2! Pilih tempat duduk sedekat mungkin dengan pintu keluar bila memungkinkan.
Korban yang selamat melakukan perjalanan dengan mengambil tempat duduk antara 1 baris sampai 7 baris dari pintu keluar yang dapat diakses.
3! Duduk di lorong.
Tidak ada kelebihannya bila anda memilih duduk di depan atau di belakang pesawat. Akan tetapi statistik menunjukkan, anda memiliki kesempatan bertahan hidup sedikit lebih baik bila anda memilih duduk di samping lorong daripada di dekat jendela atau di tengah. Hal ini karena, anda dapat bergerak menuju pintu keluar dengan lebih cepat.


4! Duduk bersama-sama keluarga atau pasangan anda.
Dalam keadaan darurat, keluarga atau pasangan yang terpisah akan mencoba bersatu kembali sebelum mereka mengungsi menyelamatkan diri. Keadaan ini dapat menyebabkan kerusuhan tersendiri. Pesanlah tempat duduk satu baris atau berdekatan. Jika anda terbang dengan pesawat berbiaya rendah yang tidak dapat memesan tempat duduk terlebih dahulu, pada saat sudah berada di pesawat minta pindah agar bisa duduk bersama. 
Orangtua juga perlu merencanakan dari awal, pada saat kecelakaan siapa yang bertanggung jawab pada setiap anak, jadi tidak ada kebingungan jika terjadi kecelakaan.
5! Berlatih melepaskan sabuk pengaman.

Pada saat situasi darurat, sejumlah orang mengalami kesulitan melepaskan sabuk pengaman mereka. Secara refleks orang mencoba menekan tombol, seperti yang dilakukan saat naik di dalam mobil. Anda perlu memperhatikan cara membuka sabuk pengaman, sehingga pada saat darurat anda dapat melepasnya dengan gampang. Ketika sudah duduk, anda sebaiknya selalu memakai sabuk pengaman selama dalam perjalanan.
6! Hitung berapa banyak baris kursi yang anda tempati dari pintu keluar.
Cara ini memang tidak biasa dan umumnya dilakukan korban yang selamat. Mungkin anda berpikir, iseng sekali menghitung-hitung jumlah kursi. Tetapi perlu anda ketahui pada saat terjadi darurat, lingkungan menjadi penuh asap dan gelap, anda mungkin tidak dapat melihat di mana pintu keluar berada.  

Mengambil pengalaman dari kecelakaan yang telah terjadi, biasanya para penumpang yang menyelamatkan diri terus saja berjalan, melewati jalan keluar yang harusnya dilewati. Para penumpang tersebut tidak menyadari ketika mereka telah melewatinya. Ketika pesawat telah lepas landas, usahakan agar selalu duduk di tempat duduk dan mengamati sekitar dengan baik.
7! Berlatihlah posisi terjepit
Tidak ada gunanya duduk di dekat pintu keluar jika anda secara fisik tidak bisa keluar. Posisi terjepit didesain untuk meminimalkan kemungkinan Anda tidak sadarkan diri atau patah anggota badan.
8! Mengambil kepemimpinan
Kita cenderung menjadi pasif dan patuh ketika terlibat dalam situasi darurat. Panik malah sangat jarang terjadi, umumnya yang terjadi adalah keheningan dan ketaatan. Di dalam pesawat, anda mengikuti perintah dari awak pesawat, sehingga anda tidak memegang kendali. Korban cenderung terus memainkan peran tersebut setelah kecelakaan terjadi. 

Pada tahun 70an, terjadi serangkaian kecelakaan di mana sebagian besar penumpang selamat dari dampak awal, namun setelah kecelakaan, penumpang bersikap pasif dan ditemukan tewas di kursi mereka dengan sabuk pengamannya. Psikolog menemukan reaksi ini biasa terjadi pada situasi dimana orang berada dalam posisi pasif sebelum kecelakaan terjadi.


9! Dengarkan dan pelajari penjelasan keselamatan singkat.
Para pakar keselamatan telah menemukan jika semakin banyak informasi penumpang miliki sebelum terjadi kecelakaan, maka informasi tersebut bermanfaat semakin efektif. Penumpang yang membaca kartu pengamanan umumnya memiliki kesempatan bertahan hidup lebih tinggi. Penumpang yang mendengarkan seksama mengenai standar penjelasan keselamatan yang diberikan oleh pramugari secara singkat, juga mempunyai kesempatan bertahan hidup lebih tinggi. 

Secara psikologi dalam lingkungan yang tidak dikenal, manusia cenderung bertindak menutup diri. Semakin akrab Anda dengan lingkungan Anda, misalnya, menghitung baris antara anda dan pintu keluar maka semakin kecil kemungkinannya anda membuat kesalahan.
10! Bertanggung jawab.
Dalam bencana, orang cenderung berkelompok dan saling memperhatikan satu sama lain. Penumpang yang deratan duduknya paling dekat dengan pintu keluar bisa menyelamatkan ratusan nyawa jika mereka bergerak cepat. Banyak waktu terbuang jika penumpang tidak bertindak cepat dengan berusaha membuka pintu keluar. Bersikap pasif bertentangan dengan segala sesuatu yang harusnya anda bisa lakukan. Jika Anda mempersiapkan diri, Anda bisa menyiapkan naluri bertahan.

11! Didiklah diri anda.
Penting mengetahui mengapa anda perlu bertindak dengan cara tertentu. Misalnya, jika masker oksigen diturunkan, awak kapal selalu mengatakan untuk memakainya terlebih dahulu sebelum anak anda. Penyebabnya dalam saat terjadi penurunan tekanan udara yang drastis, anda perlu tahu anda hanya memiliki 10 detik sebelum Anda kehilangan kesadaran. Jika anda mempelajari dengan seksama, manfaatnya untuk anda sendiri. Pastikan anda akan mengikuti saran tersebut.
12! Perilaku anda penting.
Secara statistik antara tahun 1983 dan 2000, 56% penumpang yang terlibat dalam kecelakaan pesawat serius bisa bertahan. Penting disadari mereka telah mampu bertahan dalam situasi darurat. Anda juga dapat bertahan dan apa yang anda lakukan dapat membuat perbedaan. Untuk itu penting untuk menjaga pandangan anda agar berperan aktif, terlibat, dan percaya diri dalam situasi darurat yang terjadi.
Sumber : amp.theguardian.com/travel/2009/feb/21/plane-crashes

Senin, 13 November 2017

Lima Penyebab Utama Terjadinya Bencana Kecelakaan Pesawat

Berita mengenai kerusakan yang terjadi pada pesawat memberikan pesan yang mencekam. Kadang-kadang penyebabnya tidak diketahui sampai kotak hitam pesawat ditemukan. Begitu banyak kecelakaan pesawat terjadi di dunia, adapun penyebab kecelakaan utamanya terjadi karena :
1. Kesalahan pilot.
Ketika pesawat udara makin lebih dipercaya, proporsi kecelakaan pesawat yang terjadi karena kesalahan pilot meningkat dengan pesat juga. Hampir 50% kecelakaan yang ada karena kesalahan pilot.
Pesawat adalah mesin kompleks yang membutuhkan pengelolaan yang tepat. Karena pilot terlibat dan bertanggung jawab penuh untuk pesawat pada setiap tahapan penerbangan, kemungkinan terjadi salah sebagian besar karena pilot. Meskipun demikian, pilot satu-satunya yang bisa diandalkan bila terjadi kesalahan besar.
Contoh : 
Contoh nyata yaitu penerbangan Airbus A320 di bulan Januari 2009 yang menabrak sekumpulan angsa di atas kota New York. Kejadian ini merupakan kisah nyata yang diadaptasi ke layar lebar dengan judul 'Sully' pada tahun 2016.
Pesawat kehilangan daya setelah menabrak sekumpulan angsa. Pilot waktu itu, kapten Chesley "Sully" Sullenberger harus memikirkan dengan tepat pilihan yang terbaik dan dengan cepat.
Berdasarkan pengalaman terbangnya yang luas dan kualitasnya menerbangkan pesawat, dia memilih untuk mendaratkan pesawat di sungai Hudson, di tengah-tengah kota New York.





Tindakan kapten dipertanyakan oleh Dewan Keselamatan Transportasi Nasional Amerika Serikat. Setelah berargumen dengan pembuktian menggunakan simulasi pesawat, diketahui langkah-langkah yang diambil menggunakan simulasi komputer justru tidak tepat. Penumpang sebanyak 150 orang dapat terselamatkan akibat dari insting dan kemampuan pilot dan kopilot mengambil keputusan yang tepat dalam hitungan menit.
2. Kegagalan mekanik.
Kegagalan mesin dan peralatannya masih menjadi penyebab utama kecelakaan sekitar 20%, meskipun terdapat perbaikan dalam desain dan kualitas pembuatan. Mesin pesawat makin dapat diandalkan dan mengalami perubahan secara signifikan dibandingkan setengah abad yang lalu. Akan tetapi tetap saja terdapat kegagalan yang menghancurkan.
Contoh :
Pada tahun 1989, bagian kipas yang lepas membuat mesin di sisi kiri pesawat Boeing 887-400 kehilangan daya. Instrumentasi pengendali mesin pesawat yang yang sulit dibaca berkontribusi pada kesalahan pilot dalam membaca mesin mana yang kehilangan daya. Pilot yang bingung salah mematikan mesin di sisi kanan. Akibatnya pesawat tidak ada mesin yang menyala sehingga tidak ada daya sama sekali. Akibatnya pesawat jatuh, menewaskan 47 dan melukai banyak orang, termasuk kapten dan kopilot.
Baru-baru ini, Qantas A380 membawa 459 penumpang, pada saat itu pilot mengalami kegagalan mesin di Pulau Batam, Indonesia. Berkat keahlian pilot, pesawat mendarat dengan selamat.
3. Cuaca.
Cuaca buruk menyumbang sekitar 10% kecelakaan pesawat terbang. Meskipun kebanyakan alat bantu elektronik seperti kompas gyroscopic, navigasi satelit dan jaringan data cuaca, pesawat masih terpengaruh dalam badai, salju dan kabut.
Contoh :
Pada bulan Desember 2005, Pesawat Southwest Airlines Penerbangan Nomor 1248, terbang dari Bandara Internasional Baltimore, Washington ke Bandara Internasional Chicago, berusaha mendarat di badai salju. Pesawat tergelincir dari landasan pacu dan menabrak sederet mobil, membunuh seorang anak balita.
4. Sabotase.
Sekitar 10% kecelakaan pesawat disebabkan oleh sabotase. Seperti sambaran petir, risiko yang ditimbulkan oleh sabotase jauh lebih sedikit daripada yang diyakini banyak orang. Meski begitu, ada banyak serangan spektakuler dan mengejutkan oleh para pelaku sabotase. 
Contoh :
Pembajakan pesawat jet penumpang dari Yordania ke Dawsons Field pada bulan September 1970 merupakan titik awal sejarah penerbangan yang mendorong review atas keamanan penerbangan.
5. Bentuk kesalahan manusia lainnya.
Kerugian yang tersisa disebabkan oleh jenis kesalahan manusia lainnya, seperti kesalahan yang dilakukan oleh pengendali lalu lintas udara, pengantar barang, pemuat barang, pengisi bahan bakar atau insinyur perawatan. Akibat kerja shift panjang, terkadang insinyur perawatan mungkin membuat kesalahan yang berpotensi menimbulkan bencana.
Contoh :
Pada tahun 1990, ledakan kaca depan terjadi pada pesawat British Airways yang hampir menewaskan kapten pesawat terbang. Menurut Pihak penyelidik yang berwenang, hampir semua baut pengunci kaca depan mobil lebih kecil dari standar diameter yang ditentukan. Insinyur perawatan belum tidur nyenyak sehingga mengantuk berat pada saat itu dan melakukan penggantian pada kaca depan.

Kasus yang terjadi di Indonesia, pesawat yang tersedia sudah tua. Sedangkan perawatan pesawat tua jauh lebih mahal dibanding perawatan pesawat baru. Suku cadang untuk pesawat ketinggalan model sehingga tidak selalu tersedia dan susah diperoleh. Bisa juga komponen-komponen pesawat yang rusak tidak diganti secara regular sehingga mengakibatkan perawatan pesawat  kurang maksimal. Akibatnya pesawat memiliki potensi besar mengalami kecelakaan, contohnya kasus kecelakaan yang terjadi tahun 2014.
Sumber : modif dari theconversation.com/the-five-most-common-reasons-for-airliner-disasters-50100

Jumat, 10 November 2017

Apakah Tindakan Penumpang Pada Saat Terjadi Turbulensi?

Turbulensi pesawat adalah sesuatu yang cukup umum terjadi dalam setiap penerbangan. Sesuai prosedur umum yang dilakukan, anda sebaiknya mengikuti instruksi pada saat terjadi turbulensi. Berikut tindakan penumpang pada saat turbulensi :


Kembalilah ke tempat duduk anda, dan kenakan sabuk pengaman.

Bagi Anda yang membawa bayi atau anak kecil di pangkuan, minta sabuk pengaman tambahan pada pramugari. Bayi atau anak bisa saja lepas dari dekapan Anda dan terpelanting. Lebih baik lagi jika anda membayar tempat duduk tambahan untuk anak anda, sehingga anak bisa dipasangkan sabuk pengaman sendiri.
Cek sekilas apakah kabin di atas kepala sudah tertutup rapat. Untuk menghindari risiko, tertimpa barang yang jatuh dari kabin akibat turbulensi pesawat.
Silakan baca artikel 'Apa Yang Dilakukan Pilot Bila Terjadi Turbulensi?'

Apa Yang Dilakukan Pilot Bila Terjadi Turbulensi?

Bagi penumpang awam tidak tahu kapan goncangan atau turbulensi akan terjadi. Tetapi pilot berpengalaman akan mengetahui kapan turbulensi terjadi. Dalam cuaca buruk kondisi pesawat cenderung akan mengalami turbulensi.



Pilot mengetahui pesawat akan mengalami turbulensi dari hasil forecast laporan cuaca sebelum penerbangan, radar kokpit, dan juga laporan dari pesawat lain yang telah melintasi daerah tersebut.
Setelah mempelajari kondisi cuaca di depan, pilot biasanya akan memilih rute terbaik untuk penerbangannya dan meminimalkan akibat dari turbulensi. Setelah cuaca cerah, pilot akan mengumumkan keadaan sudah bebas dari turbulensi atau ditandai dengan sabuk pengaman sudah boleh dilepas.

Silakan baca artikel 'Apakah Turbulensi Berbahaya?'

Apakah Turbulensi Berbahaya?

Pada dasarnya turbulensi tidaklah berbahaya. Seorang pilot akan menghindari turbulensi demi alasan kenyamanan penumpang dan bukan alasan keselamatan. Turbulensi bisa saja terjadi saat badai, maka pilot akan mengantisipasi dengan berusaha  menghindari badai. 

Turbulensi terburuk yang terjadi di tengah badai, biasanya antara 3.600 m (± 12.000 kaki) sampai 6.000 m (± 20.000 kaki). Badai dan turbulensi dapat meningkat setinggi 15.200 m (± 50.000 kaki), jauh di atas batas tertinggi pesawat yakni antara 9.100 m (±30.000 kaki) sampai 12.100 m (± 40.000 kaki).


Bahkan bila pesawat melewati badai, bahaya yang sesungguhnya bukan akibat turbulensi, tetapi bahaya seperti petir dan hujan batu es yang dapat merusak mesin.


Silakan baca artikel 'Apa Saja Jenis Turbulensi Pesawat?'

Kamis, 09 November 2017

Apa Saja Jenis Turbulensi Pesawat?

Ada beberapa jenis turbulensi pesawat yaitu :
1. Turbulensi Thermal yaitu turbulensi pesawat yang terjadi karena suhu panas matahari yang bisa menyebabkan udara naik atau sebaliknya massa udara yang suhunya tiba-tiba turun.
2. Turbulensi Jet Stream yaitu turbulensi yang terjadi karena pergerakan arus udara yang sangat cepat pada level ketinggian yang tinggi dan berpengaruh terhadap udara di sekitarnya.
3. Turbulensi Mekanis yaitu turbulensi yang terjadi pada saat pesawat melewati daerah pegunungan karena massa udara di pegunungan.



4. Wake Turbulence, yaitu turbulensi pesawat yang terjadi karena pesawat berpapasan atau berdekatan dengan helikopter atau pesawat lainnya.
5. Clear Air Turbulence, turbulensi yang paling berbahaya. CAT merupakan turbulensi yang terjadi saat langit cerah dan tidak ada awan sehingga radar cuaca tidak dapat memprediksi bahwa terdapat kondisi potensi turbulensi. CAT bisa berbahaya karena pada saat turbulensi parah terjadi, pilot belum sempat memberi peringatan pada penumpang agar kembali ke kursinya dan mengenakan sabuk pengaman. Akibat turbulensi parah, penumpang memiliki kemungkinan cedera.
Silakan baca artikel 'Apakah Turbulensi Dan Penyebabnya'

Apakah Turbulensi Dan Penyebabnya?

Turbulensi pesawat adalah guncangan pesawat yang terjadi akibat benturan massa udara yang datang dengan kecepatan yang cukup tinggi dari berbagai arah yang terjadi pada saat pesawat di udara.Penyebab turbulensi yaitu angin, badai, jet stream, perbedaan suhu di daerah dekat pegunungan, dll.


Angin mengalir melalui badan pesawat yang sedang terbang, membentuk aliran arus seperti pada sungai sehingga disebut jet stream. Angin ini memiliki kecepatan sangat tinggi sampai 402 km/jam. Di udara, angin akan bercampur dengan udara yang bergerak lambat, akhirnya percampuran udara cepat dan lambat menimbulkan guncangan pada badan pesawat. Guncangan ini disebut dengan turbulensi.

Silakan baca artikel 'Apakah Tindakan Penumpang Pada Saat Terjadi Turbulensi?'

Darurat Saat Terbang, Masker Oksigen Tidak Memberikan Banyak Waktu Untuk Bernafas

Apa saja bisa terjadi saat penerbangan dengan pesawat terbang di udara. Yang jelas anda tidak akan gampang melarikan diri apabila anda menghadapi kejadian yang tidak disangka-disangka seperti jika anda ada di darat. Ada banyak hal aneh dan tidak disangka-sangka bisa terjadi pada saat terbang yang kebanyakan penumpangnya tidak tahu. 

Darurat di udara dapat berupa terjadinya penurunan oksigen di kabin pesawat, akan tetapi perlu diperhatikan jika masker oksigen tidak akan memberikan banyak waktu bagi penumpang untuk bernafas. 
Setiap pesawat memulai perjalanan, pramugari akan memberikan peringatan keselamatan di penerbangan. Pramugari pesawat akan mengingatkan masker oksigen yang berada di atas kepala.
Umumnya anda akan mendengar pesan universal di setiap penerbangan, "Jika tekanan pada kabin pesawat menurun, panel di atas tempat duduk Anda yang berisikan masker oksigen akan terbuka secara otomatis . Sambil tetap duduk di tempat duduk Anda, segera ambil masker terdekat dan tarik dengan kuat untuk memulai aliran oksigen." Masker oksigen darurat berwarna kuning merupakan salah satu persyaratan keselamatan penerbangan yang harus dipenuhi semua maskapai penerbangan.



Mudah-mudahan anda tidak mengalami kejadian yang menyebabkan anda harus menarik masker darurat. Tapi pernahkan anda bertanya-tanya apa akan terjadi bila anda menarik masker? Sebenarnya bila anda menarik masker, anda akan memicu generator oksigen kimia yang berada di atas setiap tempat duduk. Generator oksigen kimia berfungsi memasok oksigen tambahan pada saat lingkungan bertekanan di dalam kabin. Lingkungan bertekanan tersebut kurang memberikan udara untuk bernapas. 
Sebagian besar pesawat mulai bertekanan di ketinggian 1500 m (± 5.000 kaki) dan 2400 m (± 8.000 kaki). Pada ketinggian ini, oksigen tersedia berkurang 25% dibandingkan dari yang di permukaan laut. Kebanyakan penumpang masih dapat mentoleransi ketinggian 2400 m tanpa mengalami efek sakit.
Yang perlu anda perhatikan, generator ini hanya dimaksudkan untuk memasok oksigen sementara biasanya antara 14 sampai 20 menit. Kondisi ini dirancang untuk menyediakan cukup oksigen dalam waktu yang dibutuhkan pesawat untuk turun ke ketinggian tertentu sehingga penumpang dapat bernafas normal kembali.

Rabu, 27 April 2016

Tips Tindakan Penyelamatan Yang Perlu Dilakukan Jika Anda Menghadapi Badai Pasir?

Mungkin beberapa tips berikut dapat dipraktekkan jika anda berhadapan dengan badai pasir :
Badai pasir bervariasi dalam ukuran dan lamanya. Kebanyakan badai biasanya kecil dan berlangsung sebentar. Akan tetapi terdapat badai besar yang luasnya ratusan kilometer, tingginya bisa lebih dari 1 km ke langit dan berlangsung berhari-hari. Kondisi badai pasir juga biasanya kondisi ideal bagi terjadinya petir dan kilat.Tetap dalam grup. Jika berjalan dalam grup, Jangan memisahkan diri selama badai pasir. Anda akan gampang sekali menjadi tersesat kehilangan arah. Anggota grup sebaiknya tetap bersama-sama dengan berpegangan tangan atau mengepit lengan.

Jika seorang anggota perlu meninggalkan grup, orang tersebut sebaiknya diamankan dengan tali yang tersambung dengan anggota lain yang tetap ada dalam grup. Contohnya terjadi dalam operasi militer.
Dalam iklim gurun, kendaraan yang lewat dapat menciptakan badai pasir mini. Hal ini menghasilkan masalah untuk iring-iringan kendaraan, karena lapisan pasir yang muncul menutupi apapun yang berjalan dan ketidaksempurnaan penglihatan dapat menyebabkan kecelakaan. 


Selain itu pasir dapat menyebabkan masalah pernapasan bagi penumpang. Sebaiknya anda membawa masker dan pelindung mata jika anda berjalan melintasi gurun di atas kendaraan terbuka.
Jika memungkinkan, hindari menggunakan lensa kontak di daerah yang cenderung mengalami badai pasir. Bahkan sekecil mungkin butiran pasir yang masuk ke mata dapat menyebabkan iritasi mata dan problem penglihatan bagi pengguna lensa mata. Sebagai tambahan kondisi yang kering dan panas sangat tidak nyaman bagi pengguna lensa mata. Bawa kacamata anda ketika bekerja atau berpergian di gurun.
Silakan baca artikel berikut : 'Apa Yang Anda Lakukan Jika Badai Pasir Menghantam Ke Arah Anda?'

Sumber : wikiHows

Artikel Highlight

Apa Tindakan Penyelamatan Diri Pada Saat Terjadi Letusan Gunung Berapi?

Apa yang dilakukan pada saat letusan gunung berapi mungkin berbeda-beda tergantung kondisi yang terjadi pada saat itu. Berikut adalah tips t...

Artikel Populer